Selasa, 09 November 2010

Ayu, Ibu Temanku

Ini pengalaman saya yang sebenarnya.
Oh ya nama saya Andi umur 25 th, 175/58 dan kulit kecoklatan khas Indonesia pada umunmya.
Saya berasal dari pulau Lombok, dan cerita saya berawal dari tahun 2008 yang lalu.
Saya mempunyai seorang teman yang sudah bekerja di sebuah bank dan saya sering ketemu di pasar di Mataram.
Teman saya mengenalkan saya dengan ibunya yang bernama ibu Ayu,
usianya kira-kira 38 tahun, tinggi kira-kira 168 cm dengan berat 55, kulit putih dan cantik, susunya montok sekali menurut saya lho, kira-kira ukurannya 36B, padet, pokoknya serasi deh ama tubuhnya.
Saya sering ngobrol ama ibu ini, cuman dia nggak mau dipanggil ibu atau mbak, maunya Ayu aja katanya.

Kejadian ini berawal dari seringnya kita ketemu dipasar pas saya lagi ngantar ibu saya belanja.
Pertamanya sich nggak ada rasa,
tapi lama-lama saya perhatikan bodinya makin seksi aja meskipun usianya sudah mau kepala 4,
ternyata katanya Ayu dia rajin fitnes disebuah fitnes center di kota Cakranegara.
Kadang-kadang Ayu mengajak saya jalan-jalan di pantai atau membeli keperluan di mall Mataram
atau sekedar jalan-jalan sore di seputar jalan Udayana, kalo anak muda Mataram pasti tau kok tempat-tempat tersebut.
Suatu waktu Ayu mengajak saya ke rumah temannya sehabis pulang kerja,
tapi saya heran kok jam sebelas udah pulang tapi belakangan saya tau maksudnya.
Hari itu Ayu memakai seragam kerja yang memakai blus dan rok pendek diatas lutut,
serasi sekali dengan kulitnya yang putih.
Dan yang membikin gairah saya meningkat adalah kalo Ayu duduk di sofa
nampak agak sedikit terbuka hingga nampak sekali paha bagian dalam dan celana dalamnya yang berwarna merah muda,
seksi sekali hingga penis saya langsung membesar dan sesak di celana jin’s ini.

“Ndi, gimana rumahnya?” tanya Ayu sambil duduk seenaknya.

“Bagus nich, tapi kemana temanmu itu?” jawab saya sambil keheranan kok nggak ada orangnya nich rumah besar ini.

“Orangnya ke Jakarta, jadi gue disuruh ngeliatin sewaktu-waktu”

“Oh gitu?”

“Ndi, kok ngeliat kebawah trus?” Ngintip ya?”

“Mmmhmm… anu… anu…” jawab saya gelagapan karna ketauan melihat isi dalam roknya yang sungguh seksi sekali.

“Nggak usah gugup gitu daripada diliat, dipegang juga nggak apa-apa kok” goda ayu lagi sambil tersenyum penuh arti.

“Wah… gimana ya, entar ada orang nich” seru saya sok jaim, padahal mau banget lho… hehehe…

“Nggak ada kok?” kata Ayu sambil menutup pintu dan korden dan duduk disofa
lagi memegang tangan saya dan menempelkan ke dadanya,
wah rasanya payudara wanita empuk dan hangat serta menimbulkan perasaan yang aneh bagi saya,
apa ini yang namanya birahi ya?.

Tapi asyik kok,
lama-kelamaan muka kita berdua saling mendekat dan entah siapa yang memulai duluan
kita telah saling berciuman dan ternyata Ayu lebih profesional dalam urusan berciuman.
Ciuman Ayu semakin ganas saja dengan menjilat mulut dan seluruh muka saya, emangnya permen ya “hehehe”.

Saya pun tak tinggal diam,
tangan kanan saya yang tadinya meremas payudaranya yang besar dan ranum,
turun ke bagian perut dan terus masuk ke dalam roknya
hingga sampai pada vaginanya yang masih terbalut celana dalam warna putih,
tangan saya masuk lebih jauh ke dalam celananya dan menemukan vaginanya
yang ditumbuhi bulu-bulu halus dan beberapa menit saya memasukkan jari-jari saya
dan memutar-mutar serta mengorek-ngorek liang kewanitaanya hingga Ayu tidak konsen lagi mencium saya.
Ayu kemudian membantu saya melepas kancing baju hemnya
dan melepaskan BH putihnya dan melemparnya jauh-jauh ke bawah sofa.
Payudaranya yang putih mulus itu sudah dalam posisi tegak dan saya kira berukuran 38B
dan nampaknya masih kencang sekali.

“Ndi… isep… sssa..yaangg.. mhmmm” perintah Ayu sambil mendorong kepala saya kearah susunya hingga menyentuh putingnya.

“Ya… Yu..mhmm…”, sruupp...sruuppttpp...bunyi payudara Ayu pas kujitain, kusedot, ku kulum

“Terus… sayang”

Nampaknya Ayu menikmati kuluman dan jilatan lidah saya pada payudaranya hingga merintih dan terus melenguh, kakinya yang panjang mengejang-ejang.

Dari payudara yang sebelah kiri berganti yang sebelah kanan terus saya lumat habis
dan tangan kanan saya juga makin aktif aja mengorek-ngorek lubang vaginanya Ayu
hingga saya baru sadar bahwa Ayu telah melepas celana dalamnya dan menyisakan rok pendeknya
dan baju atasnya telah terlepas semua.

“Ssshssmmm… udah dong Ndi… “

“Udah nggak… ssshhmmmm… tahan nich?” rintih Ayu memelas.

Akhirnya sayapun membuka baju dan celana hingga bugil sama sekali,
dan si otong udah berdiri dengan tegak, lumayan lho sekitar kurang lebih 21 cm. Diameter 4 cm

“Wah, kok lucu ya?” kata Ayu sambil memegang penis saya dengan erat.

“Emangnya kenapa Yu?” tanya saya sambil melepaskan roknya Ayu hingga dia bugil sama sekali
dan meletakkan disofa dalam keadaan terlentang.

“Iih… KONTOLnya agak bengkok ya?tapi ukurannya itu lho...besar dan panjang...Hihihi…” celetuk Ayu sambil tertawa geli.

“Tapi asyik lho? Mau coba?” Kataku.

“Ayo… Siapa takut?” balas Ayu tak kalah serunya.

Emang sih kontol saya nggak tegak lurus cuman agak bengkok dikit,
kayak pisang gitulah tapi masih berfungsi kok
“hehehe” Dengan sedikit bantuannya Ayu maka masuk seluruh batang kontol saya kedalam lubang vaginanya alias penetrasi penuh,
meskipun ibu Ayu ini udah pernah punya anak satu tapi liang kewanitaannya masih rapet, mungkin sering fitness itu ya,
mungkin aja lho. Saya memposisikan menindih tubuhnya Ayu dari atas
dengan gaya konvensional dan terus memaju mundurkan dengan perlahan
dan kadang-kadang cepat seperti menyodok sampai penuh hingga Ayu juga ikut menguleg dengan
gerakan memutar-mutar pinggulnya hingga saya hampir saja bobol.

“Sssshh… terus… Ndi?”

“Sshhh...aagghh…teruss Ndi.. genjot memekku yang keras... ssshhtt... ” begitu kira-kira rintihanya Ayu yang makin keras saja .
dan tidak beraturan hingga mungkin saking nikmatnya memeluk leher saya
dan konsetrasi pada pinggulnya yang meliuk-liuk memutar penis saya
dan saya juga mengocoknya dengan kasar yang tetap sambil meremas
dan menjilat payudaranya bergantian dan pergumulan itu kita lakukan hampir duapuluh menit
dan hampir mencapai klimaksnya.
" Ndii... ougghh... hajar memek ku sayannggg... aahh... ahkkuu.. mau.. keluarr say.."
“Yu… mhmm… ah… aku juga .. nich?”

Ayu dengan cepat saya genjot karena saya juga nggak tahan karena udah 30 menit
kita bergumul dan akhirnya Ayu juga membantu dengan menggoyang lebih keras pinggulnya
hingga berbunyi “blek… blek… blek…” dan

“Aahhhh…aku ga kuatt laggii Ndi Aahhh..." croot… crooot…
" Nih Yuu... pejuhku ..aahh... nimat...memekku say.." cruoott...cruuoott...

Dengan beberapa kali tembakan lahar putih mengenai dinding dalam vagina Ayu bercampur cairan dalam vagina Ayu yang cukup banyak meluber hingga keluar membasahi penis saya dan Ayu secara bersamaan.

“Ssshhh...aahh..Gimana Ndi, nikmat banget memek, sampai kerasa mentok didalam?”

“Hmmm..Nikmat ya Yu? Terima kasih ya cuman?”

“Ahhhh...sshhh..Cuman apa?” tanya Ayu heran.

“Aku tadi nggak pake kondom”

“Nggee..Nggak pa-pa kok Ndi, gue khan udah pake pengaman”

“Tenang aja. Aman kok” kata Ayu menenangkan.

“Kapan-kapan boleh lagi nggak?” tanya saya menggoda Ayu.

“Huhh… maunya…”

“Khan belum banyak yang dicoba? Boleh ya?” rayu saya sambil mencium Ayu dengan lembut dan mesra.

“Boleh juga tuch gaya lain, tapi ini rahasia kita berdua ya!”

“Beres bosss”

“Ya udah…. sana mandi”

“Lho kok mandi?” kata saya sambil mengandeng tangannya.

“Iya dong, khan ada babak kedua”

“Asyiknya. Iya dech tapi mandi berdua ya?”

“Iya… ya… kata Ayu sambil berlenggang gantian menggandeng tangan saya menuju kamar mandi
dan kita akhirnya mandi berdua bagaikan anak kecil polos yang saling menyabuni dan bermesraan dikamar mandi,
kemudian kita bercinta lagi dikamar, didapur dan seharian saya dan Ayu memuaskan bercinta dengan gaya oral sex, doggy style dan macam-macem.

Ternyata Ayu sudah mempersiapkan segalanya hingga kaset-kaset video porno, Kamasutra ada ditangannya,
bahkan setelah menonton kita mencoba gaya tersebut seperti doggy style dan lainnya.
Hubungan saya dengan Ayu berjalan lancar sampai akhirnya Ayu dipindah tugaskan keluar pulau Lombok.
Saya sebetulnya kangen sekali dengan Ayu yang awalnya persahabatan hingga akhirnya kita saling bercinta.
Pengalaman ini saya ungkap karena Ayu adalah seorang janda yang ditinggal kawin suaminya diluar negeri.
Sampai saat ini saya masih mencari sahabat karena Ayu sudah meninggalkan saya dengan kenangannya yang indah.

Tidak ada komentar: